Love, Life and Remedies

Sometimes, the most desirable relationship is the one you can't have...

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
February 7, 2010

Vector Drawing vs. Digital Painting

Posted by BoewatChat

"My point is that please do spend some times to think on what kind of work-flow we're most get used to..."
Bermain definisi sangat melelahkan, di kamus besar satu kata saja bisa punya beragam makna. However, it is still worth to be noted in advance so that everybody can follow what I'm going to talk about :) I always feel that way :p

OK.. Disini, vector tidak untuk dikontraskan dengan pixel, karena konteks-nya cerita ini adalah membedakan workflow antara sesama "painter". Jadi yang dimaksud vector adalah sketches atau strokes, baik itu hand-drawn maupun digital. Sementara painting adalah goresan brushes. Hasil akhir dari dua approach ini bisa jadi sangat identical, tapi secara konsep proses pembuatan sangat berbeda.

Vector drawing software (notably Adobe Illustrator dan Corel Draw) dibuat berdasarkan asumsi bahwa sebuah "artwork" akan dimulai dengan goresan/strokes. Dari goresan, kemudian di-isi dengan fill color dan gradasi, sampai akhirnya menjadi sebuah karya. In most cases, strokes outline yang sudah susah payah dibentuk itu, jarang sekali ditampilkan.. Well, karena memang tidak relevant dengan hasil akhirnya :) Dengan asumsi workflow seperti ini, maka software tersebut banyak memberikan kapabilitas stroke/line generation (rectangular shape, ellips, etc.) and editing (combine, group, cusp, etc.).. Workflow ini sangat mudah dimengerti oleh non-talented-artist, just like myself ;)

Painting software (seperti Corel Painter, Autodesk Sketchbook dan baru - baru ini Adobe Photoshop), mengambil approach yang berbeda. Sebuah artwork langsung dimulai dengan tumpahan warna, melalui sapuan brushes. Sehingga software ini banyak dilengkapi dengan default brush yang beraneka ragam dan sangat mudah dikustomisasi. Pendekatan ini akan terasa natural buat mereka yang pada dasarnya adalah painter dengan traditional media (paper/canvas, oils, watercolor, conte, and even a pencil - feel free to name others..). Tapi, sungguh sangat sulit buat yang tidak mempunyai talenta untuk menggambar :)

Seiring dengan kemajuan masing - masing software, batasan vector drawing vs. digital painting juga makin blurred. Semua software diatas mempunyai kemampuan keduanya. Illustrator misal-nya, dia membedakan istilah brush, yaitu more advance version of strokes (yang bisa divariasikan properties-nya, seperti: thickness, texture, opacity, etc.) dan blobs (the real "painting brush" yang memang sudah memiliki sifat original brush asli). Corel Painter juga mempunyai Pen tool (harap dibedakan dengan brush "pencil"), yang berguna untuk membuat strokes yang masuk definisi vector drawing. Strokes yang dihasilkan oleh brush pencil lebih mirip dengan konsep blobs-nya Illustrator. Tapi tentu saja, the user experience feeling in using the softwares, tetap akan terasa berbeda karena konsep development masing - masing software tersebut berbeda. Saya lebih mudah mengikuti flow-nya Illustrator dibandingkan dengan Painter.. In this case I must admit that my mathematics score is higher compare to my painting score :p

Photoshop agak berbeda. Walaupun dia lebih tepat dimasukkan ke Painting software, tapi pendekatannya adalah task based, instead of interactive/methodic based (seperti yang digunakan oleh ke-empat contoh software diatas). Task based artinya, Photoshop di-design untuk mempunyai set automation tertentu untuk menyelesaikan sebuah tugas (tentu dengan kemampuan parametric adjustment). Misalnya untuk membuat drop shadow, Photoshop menyediakan efek layer drop-shadow. (Tentu saja Photoshop juga bisa dipakai secara "interactive", copy the object, move behind, change to gray-scale, change opacity, etc.). Karena pendekatan yang task based inilah, Photoshop lebih mudah digunakan untuk digital painting dibandingkan dua software yang lainnya.. Again, terutama oleh not-talented-user-artist-wannabe.. You know who.. ;)

Sayangnya, the real digital painting art tidak dihasilkan oleh task based function, tapi harus interactive. Pake Photoshop, dengan mudah kita bisa convert sebuah photo menjadi looks like hand-drawn (ada banyak plug-ins untuk ini). Tapi, a real hand drawn sketch memerlukan tidak cuma sekali conversion, tapi merupakan gabungan beberapa teknik sekaligus (increase contrast, trim certain part of the image, convert to B&W, layer style, eraser, etc.). Dan itu belum semuanya.. Karena ternyata esensi digital painting adalah bukan meng-copy kemudian merubah bentuk suatu object, tapi mengambil impresi dari objek tersebut.

So, I have to revise my previous target, because it seems that this is the reason of my inability to produce "good" result. So, my very first goal is to learn:
- Color and lighting
- To understand the object and express it

Lagi download video tentang painting and colors for children :p Semoga Tuhan memberkati :) Bismillaahirrahmaanirrahim..

Cum laude from a well known university is not guarantee that we can do everything. Talent is needed for everything and so far I've been lucky that I always pick my best. Will find out for this one :)