Love, Life and Remedies

Sometimes, the most desirable relationship is the one you can't have...

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
January 31, 2009

Ta’aruf Yang (di)Gagal(kan)

Posted by BoewatChat

“Afwan Ustadz, ana masih ingin melanjutkan S2. Jadi terus terang belum siap untuk menikah…”
Alhamdulillah, gw selalu dicitrakan sebagai orang baik di lingkungan sekitar gw. Memang karena gw baik – baik juga (readers jangan muntah – muntah yaa...), terutama di lingkungan “home” (kompleks dan kantor). Andai saja mereka tahu gw gimana kalau lagi trip (either business or backpack)… (tetep baik juga siyy, cuma sedikit “liar” ajah) :p

Waktu itu usia gw udah lewat 25 sedikit. Yang pertama usaha untuk men-ta’aruf-kan siapa lagi kalau bukan tetangga samping rumah, Pak Stt. Mungkin karena beliau melihat gw nggak pernah bawa pere ke rumah, nggak pernah pulang malam kecuali dianterin sopir kantor (means that gw bekerja sampe larut), rajin ikutan pengajian RT (diluar halaqah yang “itu”), udah cukup mapan – ganteng lagi, apalagi yang dicari kan? (tapi kok dia nggak pernah curiga yaa, ganteng – ganteng kok nggak punya pacar… Atau gw dianggapnya muslim beneran, yang menjaga “kesucian”? Alhamdulillah :) )

“Eh Mas, saya punya saudara… Cantik nian, orang Bjm. Mau saya kenalin?”, begitu promosinya.
“Wahh, boljug tuh Pak. Tapi dia beneran belum punya pacar? Jangan – jangan udah, tapi nggak berani bilang ke abi-nya…”
“Nggak… Percaya deh sama saya…”

Dan mulailah “ritual” itu. Ada sesi di foto (Pak Stt mencuri – curi tentu saja), kemudian gw juga ditunjukin foto dia. Cantik, manis, jilbab, tinggi (terlihat dari perbandingan dengan teman – temannya yang di foto itu), kuliahnya sih di Univ lokal disana, but not bad lahh… Long story short, jadilah gw berkenalan dengan Ma, dan seterusnya kontak-kontakan via sms dan phone. Belum pernah jumpa darat sampai hari H nya :)

Niat gw sewaktu bilang “iya” waktu itu, sebetulnya setengah “main – main” juga. Gw mikirnya simple, “nambah teman apa salahnya kan?”. But things start to get serious, yang akhirnya bikin gw panik, saat Pak Stt menyampaikan begini, “Kalau bisa jangan lama – lama keputusannya lohh Mas. Kalau belum siap menikah, di khitbah 1) dulu aja, gimana?”

“Yaaaa, gimana? Gw kan mana mungkin serius sama dia… Gw mau-nya sama kamu”, begitu rajuk gw ke (waktu itu masih calon) yayang gw. Dan berikut-nya adalah hari – hari “tidak elegan”, dimana gw berusaha menghindar dari pandangan Pak Stt dan makin jarang nge-response sms Ma. Pulang kerja larut terus tiap malam, tiap weekend pasti keluar kota. Sampai kira – kira satu setengah bulan gw main kucing – kucingan sama beliau dan akhirnya ada rekan kerja yang ngingetin, “Be gentle, communicate your difficulties”.

Nggak enak banget waktu dia bilang begitu, because that means “seluruh dunia” udah tahu ada masalah ini. Dan akhirnya, aku memberanikan diri pada hari H itu, datang ke Pak Stt dan bilang, “Maaf Pak, saya belum siap kalau diminta untuk menikah segera. Saya masih ingin kuliah lagi ke UK…”.

That was my first, yang ternyata kemudian masih berlanjut dengan sequel – sequel berikutnya, termasuk dengan saudara-nya murabbi-ku sendiri…

Lesson learned buat gw (yang ternyata lagi – lagi knowing something doesn’t always mean we can do something):
1. Jangan anggap remeh usaha – usaha orang lain untuk men-ta’aruf-kan kita, karena konsekwensinya bisa serius. Walaupun sebetulnya ini akan tergantung dari kepribadian masing – masing orang (ada yang “easy going”: anggap aja teman, menambah saudara), tapi ketika berhadapan dengan keluarga besar, sikap “menggampangkan” kebanyakan akan menjadi senjata makan tuan. Percaya deh!
2. Sebagai “most eligible bachelor”, keep your profile low. Jangan terlalu aktif di kegiatan masyarakat, yang akhir-nya sering membuat kita jadi “idaman” para ibu – ibu... Untuk anaknya tentu saja :p. Sometimes, becoming a role model is completely unpleasant!
3. Discreet in the community is a challenge. Buat para “pemula”, mentang – mentang di Qmunnity mendapat “dukungan”, kecenderungannya untuk over-PD declaring their gay-ness. That’s completely unnecessary dan sama menyebalkannya dengan para gay liar yang sok discreet. Huhh!
4. Make the move, only if you want it... not because someone told (encourage) you to do so whatever the reasons.

I am single, but not available…

Note:
1) Khitbah: meminang, meminta persetujuan pihak wanita untuk dijadikan calon istri oleh pihak laki-laki.

January 24, 2009

Adding Twitter in Blogger

Posted by BoewatChat

"Twitter = Facebook yang bisa ditempel di halaman Blogger"
Buat yang having multi-dimensional faces, Twitter bisa menjadi our facebook-alternative to be shared in the cong blog... On a separate server, kemungkinan salah tulis menjadi makin keciiiillllll... :p Keep the Facebook account (real "us") for the "normal" world :)

Langsung aja deh ke Step by Step:
1. Buka account baru di: https://twitter.com/
Kalo tujuannya seperti akyu, cuma untuk mejeng updated status di blog, skip aja opsi mencari friends and network (dua step ini, IMHO is very OK to be skipped).

2. Setelah log-in dan berada di menu Home, lihat ke barisan paling bawah, klik Apps --> (akan pindah ke halaman download) --> klik Widgets.
Atau gampangnya, langsung aja ke halaman ini: https://twitter.com/widgets
Make sure udah log-in lohh yaa...

3. Di halaman Widgets tersebut, ada opsi untuk memasang update di MySpace, Blogger, Facebook, TypePad, etc. Kita memilih Blogger dunk :) Klik Continue...

4. Di halaman itu ada opsi untuk:
- Masang berapa updates (lines), defaultnya 5
- Mau pake tittle atau tidak
My suggestion is nggak perlu pake title kalau akan dipasang di side Gadget-nya blogger, and keep the posted items small (reduce loading time).

5. Berikutnya, bisa pilih dua opsi:
- Opsi mudah: klik di "Add to Blogger" button
Tapi ini hanya berlaku bagi mereka yang pake default template-nya blogger...
FINISH: Twitter udah terpasang di blogger :)
- Opsi perlu mikir sedikit: klik "grab the code"
Copy code yang di display... Paste-nya ke notepad dulu aja yaa...
untuk yang milih opsi ini, LANJUT...

6. Modifikasi code yang diperoleh. Misalnya ingin mengganti "follow me on Twitter" dengan "ikuti aku", yaa silakan ganti aja :p.
Tapi yang WAJIB di pisahkan adalah dua line terakhir yang ada <script> nya.
Contoh untuk twitter gw:

<script type="text/javascript" src="http://twitter.com/javascripts/blogger.js"></script>
<script type="text/javascript" src="http://twitter.com/statuses/user_timeline/boewatchat.json?callback=twitterCallback2&count=5"></script>

Dua line script tersebut (yang sebetulnya berfungsi sebagai connector ke Twitter) akan menghambat page loading, jika ditempatkan di tempat yang salah. Seandainya server Twitter down, page kita juga akan ikutan down (baca: stuck di widget-nya Twitter) :(

7. Sekarang buka account Blogger-nya. Seperti biasa, langsyung tancap ke Dashboard, masuk ke menu: Layout --> Page Elements

8. Klik Add Gadget untuk yang sidebar, kemudian pilih/add gadget: "HTML:/JavaScript".
You need to scroll down a little bit to find this gadget.

9. Copy kan code-nya Twitter tadi, minus dua line dengan awalan <script> yang memang akan dipisahkan. Klik Save, pagenya akan otomatis menutup.

10. Silakan re-arrange posisi gadget Twitter tadi (defaultnya akan ada di bagian paling atas)

11. Masih di halaman "Layout", klik tab "Edit HTML" (kalo yang sebelumnya kan, kita ada di tab "Page Elements")

12. Scroll down html code yang di-display, sampai hampir bottom, dan temukan line ini:
</body></html>

13. Sisipkan dua line sisa-nya Twitter tadi (yang script), persis diatas </body></html>. Punya ku juga sekalian ditambahin comment for the sake of clarity and ease of maintenance, menjadi sbb.:

<!-- Start of Twitter Script -->
<script src='http://twitter.com/javascripts/blogger.js' type='text/javascript'/>
<script src='http://twitter.com/statuses/user_timeline/boewatchat.json?callback=twitterCallback2&count=5' type='text/javascript'/>
<!-- End of Twitter Script -->

</body></html>

14. Save template-nya dan VOILAAA... Updated status Twitter udah terpasang di blog.. Siap - siap menyalakan mode Narsis :)
Narsis mode: ON

15. Seperti halnya Facebook ,Twitter juga bisa di-update dari handphone... :)

Selamat ber-Twitter ria... Sampai jumpa di edisi Tutorial berikutnya :p

January 18, 2009

Baca Surat Yusuf, Biar Ganteng

Posted by BoewatChat

“Kisah Yusuf (Joseph) mempunyai keistimewaan, yaitu satu – satunya cerita Israiliyat yang ditulis lengkap dalam Al-Quran”
Fulfilling my duty as the head of the family (biarpun single dan tinggal sendiri, tapi tetap ajah statusnya adalah kepala keluarga), gw menghadiri undangan selamatan tujuh bulan kehamilan anaknya tetangga. It’s been a very very long time ago since I last attended this kind of event. Kebetulan sewaktu 7 tahun tinggal di kota B, lingkungan sekitar rumah mostly well educated neighborhood yang rajin halaqah 1) (you know lahh afiliasi-nya kami ke partai mana). Di lingkungan itu, acara beginian dikategorikan bid’ah, nggak dicontohkan sama Rasulullah. Jadi nggak pernah dilakukan…

Terlepas dari debat bid’ah, menghadiri acara ini membangkitkan lagi memori masa kecil dulu. Begini – begini, gw dibesarkan di lingkungan pesantren lohh :p Di lingkungan kami dulu, adat (Jawa) berasimilasi dengan Islam, sehingga acara khas Jawa: nujuh bulanan, kumpulan orang meninggal, dll. content-nya sudah diganti dengan yang Islami (baca: kearab-araban, barzanji, shalawatan, tahlilan, etc.).

Dan ternyata disini juga sama seperti itu: ngirim Fatihah buat leluhur, baca Yasin, shalawatan, yang gw takjub banget, ternyata semua tetangga suara-nya bagus – bagus… Bacaan arab-nya fasih – fasih… Merinding dehh… Sampai terharu biru gw dibuatnya. Inget dosa :p

Sampailah ketika shahibul bait 2) meminta tolong ke ustadz-nya, “Tolong dibacain surat Yusuf ya Pak Haji”, dan kemudian ada hadirin yang komentar, “Laki – laki ya Pak S, biar ganteng yaa…”.

What? Biar ganteng? Ajah?

Well, it is true that the most famous fragment of Joseph is when he rejected the wife of minister (Zulaikha), because he is afraid of Allah for committing adultery. As part of her defense, Zulaikha invite her friends, who cynically gossiping, “Zulaikha fallen in love with her servants”. Later on, they understood that Joseph is definitely irresistible, very charming – soo handsome, even they don’t realize that they already cut their fingers instead of apple on their grips.

Tapi cerita Yusuf nggak sekedar itu… Betul Yusuf adalah pemuda yang semapta, well built, super handsome, tapi dia juga memiliki KECERDASAN yang luar biasa dan kerendah-hatian. Sampai – sampai saudara tiri-nya iri dan membuang dia ke sumur karena perhatian bapak-nya terlalu tertuju ke Yusuf. Dan di dalam cerita yang divine itu, Yusuf diberi bekal dengan kemampuan memahami mimpi, yang menurut gw sihh lebih tepat kalau diartikan sebagai kemampuan membaca pertanda alam. Dan yang dia lakukan bukan sekedar “membaca”, tapi juga take action dengan membuat necessary plan. Yusuf, dalam hal ini juga unggul dalam management dan planning.

Masih ditambah juga dengan sifat humoris-nya, yang menambah deretan kebagusan Yusuf. Saat saudara – saudara nya datang ke Mesir untuk meminta bantuan, dengan berlagak dia menahan Benyamin (adik kandungnya) dengan tujuan memaksa kakak – kakak-nya datang kembali sambil membawa bapaknya yang sudah mulai renta. Dan saat seluruh keluarga itu akhirnya berkumpul kembali setelah lama terpisah??... Happy ending dehh… Duhh, masih suka nangis kalau pas baca Qur’an di bagian yang ini…

Jadi siapa bilang kalau bacaan surat Yusuf itu cuma buat kegantengan? Yusuf adalah role model pemuda yang sempurna, memiliki segalanya: ganteng (lahir batin), kaya (lahir batin), cerdas, rendah hati, humoris dan sangat taat beribadah.

Gw mau seperti Yusuf… Dulu sewaktu ibu gw hamil, sempat dibacakan surat Yusuf berapa kali yaa, kok hasilnya gw cuma segini :p Oops, astaghfirullah… ;)

Note:
1) Halaqah: pengajian rutin, idealnya role sebagai “guru” digilir dari masing – masing peserta, “untuk menyebar barokah”. Ada juga murabbi-nya (ustadz) yang lebih berfungsi sebagai moderator dan peng-koreksi.
2) Shahibul bait: tuan rumah, pengundang.

Talking About Sex

Posted by BoewatChat

“Because God created you in His image and since He is love and doesn’t make mistakes, then you must be exactly the way He wants you to be…” Ted Schmidt, QaF
I am opposed to opinion that gay is a damaged creation, pointing on inability to pro-create (via natural insemination – off course) as the sign of defect. “Theoretically, gay will disappear from population, because they cannot pass-on their genes to the next generation”, creationist says. The fact is percentage of gay in the community is not decreasing, and safe to say, “It’s constant”.

Thanks to many of you, gays, who were decided to marry (with woman) for any reasons. Or those bi’s who insisted that they are able to (make) love with both man and woman. Although many of those converts are really sucks especially when they start to preach about how successful – how happy, they are in the new life, but can’t be more agree that they are TRULLY our Qmunnity heroes :). They save our genes!!

What about gw? Ehm, gw termasuk gay totok yang secara hormonal memang tidak bisa menyukai perempuan. Duluuu sewaktu masih kuliah, pernah pacaran dengan pere. Flirting – flirting gitu sih tepatnya, wong dia yang lebih aktif dan gw rasa-nya cuma pingin show-off kalo punya pacar. Sampai suatu masa kami berdua agak sedikit kelewatan… Hampir kejadian deh, kalau saja aroma Ms.V sama dengan Mr.P, yang sayangnya (or untungnya) tidak :p

Beneran, gw nggak tahan nyium bau pere: parfum pere dan everything yang berkaitan dengan penciuman. Mau muntah to smell her body scent when she’s aroused. Karena hormone kah?
Juga rasa hangat yang lembut ketika kulit saling bersentuhan, ternyata tidak membangkitkan “sesuatu”. Karena antara brain dan reality nggak nyambung kah?
Bahkan gesekan nipple-nya pun tidak memberikan sensasi seperti Mr.P, yang masih dibungkus jeans sekalipun…

The essence of pro-creation, IMHO, is to transfer our current wisdom to the next generation and let them evolving it. So that we, human, can live a better life and co-exist in harmony with other G’s creations. Who else in this world that has the privilege like parents to their children? This is the essence of sex, which G wants us to be.

OK, my genes have been destined to rot in my getting-older-body. Means that my experience, knowledge and achievement, will not continue to evolve as soon as I died. Therefore, I must find a way to do what (I think) G wants us to do. Sex between gays should be directed to create the bond, which can make them stronger to fulfill their humanitarian duty.

Or, could it be another excuse to find a much younger partner? :p

Hell yeahh, in the meantime sex for me is only a matter of fulfillment of lust. Knowing something doesn't mean that we can do something… Oo G helps!!