“Kelengkapan priya sejati menurut kepercayaan Jawa: Wisma, Garwa, Curiga, Turangga, Kukila”Turangga: kuda tunggangan, yang kuat - yang bagus. Secara harfiah, Turangga juga dapat diartikan sebagai alat transportasi (any means).
Kalau saja kantor nggak mengganti policy mobil kantor menjadi car allowance, rasanya malas banget berurusan sama bank untuk pembelian mobil. Maklum, gaji yang rasanya selalu pas-pasan – habis buat bayar PT di gym, driver, pembantu, tukang kebun, security, dan belum lagi urusan-urusan “kegantengan” dan dokternya – tidak memungkinkan untuk beli cash. Mau nggak mau, opsi ngutang lah yang harus diambil agar bisa punya mobil (nungguin dapat undian Untung Beliung mah mimpi di siang bolong).
Sedih… Selama ini gw merasa selalu punya privilege dalam hidup: punya pilihan. Sekarang tiba-tiba privilege ini hilang, gw sudah “dipilihkan” untuk mengambil jalur yang tidak gw sukai: kredit. Rasanya tidak berdaya banget, ketika kita cukup knowledgeable dengan skema kredit yang sangat memberatkan customer (apalagi KTA dengan flat rate-nya), tapi tetap aja “knowing something doesn’t mean that we can do something”. The saddest part is that it happens to me, the most knowledgeable gay in the world. Kenapa harus gw??? Huhuhuhu...
Binun… Mulai dari milih jenis mobil (Toyota-nya pasti) dan warna. Kalau ngikutin hawa nafsu dan mimpi jaman dulu, Altis rasanya udah cocok (Camry terlalu bapak-bapak, gw kan masih mas-mas). Tapi skema kredit bank yang maximum hanya membolehkan monthly payment 40% of salary (maximum), mengakibatkan gw mesti ngutang selama 3 tahun. Lamaaa!! Trus coba lihat opsi Vios… Ighh, taxi bangettss!! Apalagi dunk? Kijang, Innova? Avanza? Sejuta umat dan konsumsi keluarga besar (gw cuma berdua – sama sopir!!). Rush? Hmm... Yaris? Hmmmmm… Yaris???
Gay nggak mungkin punya semua kelengkapan priya sejati versi Jawa. Tapi se-enggak-nya, gw bakal punya satu dalam waktu dekat ini…